6 Kelebihan Android Marshmallow yang Harus Anda Ketahui


PULSAPERMATA.COMKini Android Oreo secara resmi sudah diluncurkan di dunia dengan mengusung fitur-fitur terbaru yang lebih baik daripada dengan versi Nougat.

Walaupun begitu, masih banyak smartphone bersistem operasi Android Marshmallow di Indonesia. Kini biasanya sistem operasi ini ada pada smartphone dengan harga yang terjangkau atau smartphone yang tak memperoleh update Android Nougat karena telah melewati masa dukungan.
Tetapi sistem operasi Android 6 Marshmallow sendiri mempunyai keunggulan yang lebih bagus daripada Android 5 Lollipop. Keunggulan ini pun sudah ditingkatkan lagi di sistem operasi Android 7 Nougat atau Android 8 Oreo.
Nah, bagi kalian yang penasaran dengan keunggulan Android Marshmallow yang hadir pada smartphone maka bisa melihat informasinya sebagai berikut ini :

Android Pay

Untuk menandingi Apple Pay, Google juga meluncurkan tandingan pembayaran digital di Android Marshmallow dengan nama Android Pay. Hal ini memanfaatkan teknologi NFC (Near Field Communication) dan sensor fingerprint sebagai otentikasi pembayarannya.walaupun telah hadir di beberapa negara Asia Tenggara, tetapi Android Pay masih belum didukung di Indonesia.

Sensor fingerprint

Awalnya pada sistem operasi Android versi 5.0 ke bawah belum ada standarisasi tentang dukungan terhadap sensor sidik jari sehingga cuma beberapa produsen saja yang memodifikasi dan mengembangkan smartphone dengan sidik jari. Hal ini membuat hardware sidik jarinya mempunyai spesifikasi yang berbeda-beda.
Pada saat Android Marshmallow dilahirkan, Google sudah melakukan standarisasi terhadap sensor fingerprint atau sidik jari. Dengan kata lain, semua produsen bisa membuat smartphone dengan pemindai sidik yang optimal dan mempunyai standar yang sama.
Selain untuk keamanan dan membuka kunci smartphone, biasanya sensor fingerprint ini dipakai untuk mengunci folder, menyembunyikan file, mengakses aplikasi kamera bawaan, dan pembayaran memakai sistem Android Pay atau Samsung Pay.

Dukungan USB Type-C

Smartphone masa kini sudah memakai konektor USB Type-C yang mempunyai kepala sama sehingga penggunanya tak perlu takut untuk menghubungkannya secara terbalik dengan smartphone.
Berdasarkan teori, konektor jenis ini bisa melakukan pengisia daya baterai 5 kali lipat lebih cepat daripada konektor microUSB yang saat ini masih banyak dipakai smartphone di Indonesia.
Tetapi tahukah kamu jika dukungan terhadap USB Type-C ini sudah hadir sejak Android Marshmallow dirilis. Dapat dikatakan konektor USB Type-C sendiri termasuk masa depan untuk smartphone dan telah banyak smartphone yang mulai beralih pada konektor ini, seperti Huawei P9, Huawei P9 Plus, Huawei P10, Samsung Galaxy S8, ASUS Zenfone 3, dan masih banyak lagi.

Mode Doze

Salah satu penyakit dari sistem operasi Android adalah borosnya dalam mengonsumsi energi dari baterai smartphone. Tentu saja hal ini menjadi masalah karena sekarang smartphone adalah salah satu kebutuhan untuk menunjang aktivitas sehari-hari.
Untuk lebih menghematnya, Google lewat sistem operasi Android Marshmallow membawa mode Doze. Fitur yang satu ini bisa mengecilkan konsumsi daya baterai saat smartphone tengah dalam kondisi standby(siaga) atau sleep (istirahat). Hal ini membuat smartphone yang memakai sistem operasi Android Marshmallow ke atas lebih hemat mengonsumsi daya baterai daripada Android Lollipop ke bawah.

Fast Charging

Lamanya waktu cas, charge, atau pengisian daya baterai terhadap suatu smartphone biasanya tergantung dari kapasitas baterai dan kemampuan dari adapter charge yang dibawanya. tetapi cukup menjadi masalah jika kapasitas baterai yang disematkan besar.
Untuk itulah, Google menanamkan kemampuan untuk mendukung fast charging dalam sistem operasi Android Marshmallow. Dengan datangnya sistem fast charging memungkinkan smartphone dengan baterai berkapasitas besar atau berkapasitas normal bisa diisi dengan sangat cepat.

App Permission

Fitur ini baru ada di Android Marshmallow dan mempunyai kemampuan untuk membuat aplikasi yang berjalan di smartphone meminta izin terlebih dulu terhadap penggunanya. Nantinya, kalian cuma cukup memilih Allow jika mengizinkan atau Deny untuk menolaknya. Hal ini berguna untuk memperkecil akses aplikasi pada data penting atau mengatur aplikasi yang berjalan pada proses di latar belakang sehingga RAM yang termakan tak terlalu banyak.